Monday, February 22, 2010

An (extra)Ordinary Tale of 9~ (Part 5)

Setelah lama tidak ada update tentang keadaan kelas 9, akhirnya, saya mulai menulis apa yang akhirnya terjadi kepada DAY.

Dan, tebak saudara-saudara........ *drum rolls* DAY KELUAR! Ya! Anda nggak salah baca. Keluar! Itu adalah berita yang paling menggembirakan dalam hidup saya! (nggak juga sih. sebenernya biasa aja).

Kemarin, dia SMS EunGirl. Dia bilang... "Besok adalah hari pertama dan terakhir saya kebaktian bersama kalian.. Blah blah blah. Terima kasih atas semua kenangan.. Blah blah blah." Sungguh tidak penting saudara-saudara. Lagian, sepanjang sejarah guru yang keluar dari sekolah gue, nggak ada tu yang ngasih info dulu. Semuanya langsung keluar diem2. Dia doang yang paling ngerasa "eksis". Dia kira dia bakal dirinduin apa? Diih, nggak ye. Kkk~

Dan, ternyata kepala sekolah saya, Kordinator Area, SEMUA udah tau tentang perilaku tidak pantas (asek!) DAY kepada kelas saya dan EunGirl. Mungkin DAY nganggep kita bego kali ya. Segitu mudahnya ditipu. Sori, nggak! Untung gue masih simpen SMS DAY dari EunGirl. Jadi bisa dijadiin barang bukti.

Sekian saja untuk hari ini. Nantikan kelanjutannya setelah TO saya selesai. *mendengar teriakan2 dari belakang*

Friday, February 19, 2010

We are going to shut your mouth up~

Dan, ada satu kejadian tentang DAY kemaren lusa.

Biasalah, dia ngasih kita tugas yang nggak jelas. Soalnya biasa aja! Nggak menantang sama sekali! Mending gue beli buku trus blajar sendiri lah dari pada ketemu dia tiap hari. Useless. ==a .

Kita kerjainnya di buku PS (note: buku ps sama pr digabung). Udah selese, kita kumpulin. Dia mulai ngajar (ngebacot).

Selese pelajaran, dia ngasih kita PR. Kita semua proteslah. Lha wong buku PRnya aja lagi dikumpulin. Daan, kalian tahu apa, dia langsung marah! Dia bilang, "tadi kan bapak tanya mau kerjainnya di kertas ato di buku PS. Kalian bilang di buku PS. Ternyata kalian malah kerjain di buku PR."

Trus, ada yang bilang, "lho, buku PR sama buku PS kan dari dulu emang digabung." Habis orang itu ngomong, dia diem. Gue dalem hati, "mampus kan lu! makanya, ngomong mikir dulu! nggak usah marah2 dulu mbak!"

Dia akhirnya bilang, "bapak nggak mau tau, pokoknya besok harus udah selese."

Intinya, dasar guru sarap. So tau sih lu tentang kerajaan kelas 9. Malu, mau deh lu~ ==a

Monday, February 15, 2010

Mood(s) of the week~

A N G E R
D E J E C T E D

C O N F U S E D

T R U S T
T I R I N G




An (extra)Ordinary Tale of 9~ (Part 4)

Hari ini kita memutuskan, sudah saatnya bagi HomeRoom teacher kita buat tau. Kita akhirnya ngobrol2 bareng sama traitors (lagian, keberadaan mereka ber2 di sana juga nggak ada guna. Mereka cuma diem aja).

Waktu kita kasih tau tentang SMS DAY ke EunGirl yang mesum itu, Miss..... kaget. Gue kira bakal marah ke kita ato apa. Tapi, dilihat dari nada bicaranya, kayaknya dia marah ke DAY. Sayangnya, dia nggak bisa berbuat apa2 karena DAY adalah orang kepercayaan Raja yang punya kelas kita. Yak. Amat sangat berbahaya bukan kalo sampe Raja tau? Bisa apes kita.

Dan, Miss.... juga sudah bertanya ke DAY kenapa dia marah2 nggak jelas waktu pelajaran mat, dan, anda tau DAY jawab apa?? "Karena mereka nggak mau bukain pintu buat Traitors."

BUAKAKAKAK!! NGAKAK GUE! Sungguh kebohongan yang sungguh BUODOH! Oi alien sarap, mikir dong, kalo emang LU marah2 ke kita gara kita nggak bukain pintu, nggak mungkin banget lu sampe nungkit2 tentang kekompakan kita, sombong apa lah! Nggak mungkin banget! Yang wajar itu ya, lu pasti nanya dulu, "kenapa kalian nggak bukain pintu?" Bukannya langsung marah2 dulu!

Tapi yah.. pembicaraan yang tadi gue bilang nggak ngehasilin apa2. Cuma informasi itu doang kayaknya yang gue dapet. Tapi, seenggaknya gue tau HomeRoom kita ngebela kita. Yoohoo~

Ini kesimpulan gue sejauh ini :

1. Entah siapa duluan yang mulai gue nggak peduli. Yang jelas, gue yakin kalo Traitors cerita sesuatu ke DAY tentang kita. Kalo gitu, kenapa DAY bisa marah2 ke kita tanpa alasan yang jelas?
2. Gue yakin banget! Sangat, teramat sangat yakin kalo DAY nyembunyiin sesuatu dari kita. Tapi, percuma juga sembunyi-sembunyi. Suatu saat juga bakal ketauan kok.
3. Jangan pernah bilang ke kelas 9 kalo kita nggak kompak (apa lagi kalo lu guru baru). Kita teramat sensitif dengan hal itu.
4. Yang terakhir dan yang paling penting.. MASALAH KAYAK GINI NGGAK PERNAH TERJADI SEBELUM GURU SARAP ATAU ALIEN ITU DATENG KE SINI.

Masih ada lanjutannya besok~ Jadi sekarang, biarin jari2 gue istirahat. Cape bo tulis 4 chapter sekaligus~~

An (extra)Ordinary Tale of 9~ (Part 3)

Dan, hari ini, kita memutuskan untuk mendatangi DAY untuk meminta penjelasan yang jelas. Tapi ternyata, semua itu sia-sia belaka! (bahasanya...). Awalnya dia bilang dia nggak tau apa2. Trus, dia bilang dia tau dari sikap kita. Habis kita "pojokin" lagi, dia bilang dia tau SEMUA dari SMS EunGirl (sebut aja sahabat gue itu EunGirl).

Kesimpulan gue cuma :
1. Gue yakin dia nutup2in sesuatu.
2. Demi apa EunGirl ngasih tau tentang kelas 9 ke dia??? Nggak mungkin banget! Udah ketauan boongnya boo.

Dan, setelah gue tanya2 ke EunGirl, dia akhirnya jelasin SMS2 DAY ke dia.

DAY : emang di kelas 9 ada masalah apa sih? (nah, dari SMS ini aja udah ketauan kalo dia pasti tau SESUATU! dari siapa lagi kalo bukan dari...)
EunGirl : nggak kok kita semua temenan.
DAY : gue lupa...
EunGirl : Saya, gue, "Kiba", "Sumpter" emang biasa ber4 PAK, karena emang udah dari dulu. Tapi tetep temenan sama yang lain.
DAY : tuh kan bener, kamu pilih2.

WHAT?! pilih2 apa?! Nggak usah sok tau ya gue bilangin! Dan, ternyata emang bener dia tau sesuatu!

Part selanjutnya, cerita tentang kita semua "curhat" ke HomeRoom kita soal DAY.
Jreng Jreng~

An (extra)Ordinary Tale of 9~ (Part 2)

Pada hari lupa, tanggal lupa. Yang jelas istirahat kedua waktu mau masuk pelajaran mat, pintu kerajaan kelas 9 rusak (nggak modal banget! Kerajaan tapi pintu rusak). Jadi nggak bisa dibuka dari depan. Terus, kita semua kecuali dua traitors itu udah ada di dalem. Tiba-tiba, bel masuk udah bunyi. Traitorsnya mau masuk tapi nggak bisa. Terus gedor2. Sama kita-kita nggak dibukain (maklum, jail, udha tabiat). Tapi, berhubung di belakangnya ada DAY, mau nggak mau kita bukain... And, the real story begins now..

Udah pada masuk, duduk DIEM, dia cuma diem aja. Kenapa nih? Tiba2 diem gitu. Udah tobat ya? Tapi ternyata NGGAK! Tiba-tiba dia ngomong... Apa lah gue lupa. Gue juga males nginget-ngingetnya. Intinya, "Percuma pinter kalo nggak punya hati. Blah blah blah." "Bapak kira kelas kalian kompak, ternyata sombong2 apa lah. Masih lebih baik kelas 7, meaw meaw meaw." "Kalian sombong, tidak mau mengajarkan teman kalian, guk guk guk." Dan bacot2 lainnya.

Ternyata, apa yang selama ini kita pikirkan ternyata BENAR. Emang pinter kok kita ini (??).
Flashback :

Menurut info yang saya dapat dari teman-teman, ternyata traitors itu sering banget curhat nggak jelas ke DAY. Pernah gue liat mereka berdua narik DAY ke tangga terus ngobrol2 nggak jelas gitu. Salah sendiri ngobrol di tempat umum, gue gangguin deh. Kkk. Terus, di FBnya DAY (alien gaul, punya FB), SEMUA yeah, semua statusnya dikomenin sama traitors. Mereka juga manggil DAY "Kak". Eww... Dan, pernah traitor 1 ngomong gini..

Traitor 1 : aku capek kak diginiin terus.

Yeah, maksudnya apa?? Dan, mulai dari saat itulah, kita mulai berasumsi bahwa mereka berdua cerita-cerita tentang kita.
Flasback end.

Dan, berhubung gue udah agak lupa tentang masalah waktu si DAY marah2 di kelas, gue skip aja.

Nantikan episode berikutnya malam ini! (kalo sempet)

Sunday, February 14, 2010

An (extra)Ordinary Tale of 9~ (Part 1)

Suatu hari... Terdapat sebuah kelas yang megah, high-class dengan anak-anak yang pintar, manis, imut, keren dan KOMPAK. Kelas tersebut dikenal dengan nama kelas 9.

Warga kelas 9 hanya berjumlah 17. Namun, mereka hidup bersama dengan DAMAI, RUKUN, SEJAHTERA dan mereka semua rajin membantu orang tua. Walaupun kadang-kadang terjadi berbagai salah pendapat dan terdapat beberapa warga "traitor", tapi mereka masih dapat hidup dengan rukun.

Namun, itu hanyalah masa lalu. Sejak kelas tersebut kedatangan seEKOR alien yang bernama DAY yang berasal dari planet Pendekus Cebolus, semua BERUBAH! Berubah saudara-saudara! Muahahahaha! (???)

Di hari pertama DAY masuk ke kelas 9, dia langsung melemparkan senjata-senjatanya. Bukan pistol, suntikan, bambu runcing ato alat-alat perang gitu ya. Tapi kata-kata! Yak! Dia langsung mengata-ngatai kita sebagai anak TK, bahwa kelas-kelas lain lebih hebat, dan memojokkan kita seolah berkata bahwa kelas kita yang paling JELEK, berlagak seperti dia sudah mengetahui kelas 9 sejak bayi! Padahal kenyataannya, dia hanyalah seekor alien yang dipanggil untuk mengawasi kelas kita yang keren, gaul dan gokil ini.

Karena kita baik, dan tidak senang dengan permusuhan, akhirnya kita berusaha untuk memaafkan alien tersebut....

Tapi! Ada satu hal yang kami tidak tahu, bahwa ada 2 warga kelas 9 yang berkomplot dengan DAY dan mulai menceritakan kejelekan-kejelekan kami (dan kayaknya ditambah-tambahin biar makin dramatis. Biasalah, drama queen) kepada DAY.

Dan bahwa DAY juga senang mengganggu sahabat saya yang cantik, manis namun cerewet. Dia sering mengirim SMS2 NGGAK PENTING dengan nada om2 mesum. Contoh, "saya lagi meriksa soal sambil ngeliatin foto KAMU (yak, dia menggunakan aku-kamu. Bukan panggil nama) biar tambah semangat." dan, "Do you want to fill my heart?" Mau muntah? Silahkan. Sayapun waktu menulis ini terkena muntaber sebentar. Dan berujung dengan mencari tahu tentang kelas 9. Emang dia siapa?! SKSD banget pengen kenal ma kita! Guru lama kita aja nggak segitunya kok! *marah2 sendiri*

Akhirnya, kita semua menyadari bahwa ada suatu keganjilan dari DAY dan 2 warga kelas 9 atau mungkin, MANTAN warga kelas 9 setelah.....

Apa yang terjadi kepada kelas 9 dan DAY?? Apakah hubungan (??) mereka semakin erat atau semakin jauh?? Saksikan terus Sikat, setiap jam 14.20 WIB.

Friday, February 5, 2010

Daddy loves you~ ♥

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.




Ketika kamu sudah beranjak remaja....


Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".


Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?


Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..


Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...


Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?


Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...


Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .



Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"


Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa


Ketika kamu menjadi gadis dewasa....


Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
tahukah bahwa badan Papa terasa kaku ketika memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...


Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"


Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".



Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?


Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.


Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.


Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"


Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....


Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....


Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....


Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."


Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....


Papa telah menyelesaikan tugasnya....



Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...


Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...


Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...


Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.